Sekolah memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan sikap siswa. Di SMPN 1 Tarik, penting untuk membangun sikap toleransi di kalangan siswa agar mereka dapat tumbuh menjadi individu yang menghargai perbedaan dan mampu hidup harmonis dalam masyarakat yang multikultural.
Sebelum melakukan deseminasi nilai-nilai toleransi kepada siswa, SMPN 1 Tarik memastikan bahwa mereka memiliki pemahaman yang kuat tentang konsep toleransi. Guru-guru dan staf sekolah secara aktif terlibat dalam pelatihan dan workshop untuk memperdalam pemahaman mereka tentang toleransi, serta mempersiapkan diri untuk memfasilitasi proses deseminasi kepada siswa.
SMPN 1 Tarik telah mengintegrasikan nilai-nilai toleransi ke dalam kurikulum mereka. Setiap mata pelajaran, mulai dari bahasa Indonesia hingga matematika, diberi sentuhan yang relevan dengan nilai-nilai toleransi. Contohnya, dalam pelajaran sejarah, siswa mempelajari tentang keragaman budaya di Indonesia dan bagaimana masyarakat menghargai perbedaan tersebut.
Sekolah juga menyediakan kegiatan ekstrakurikuler yang berfokus pada pemahaman dan pengembangan toleransi. Klub toleransi dan kelompok diskusi siswa didirikan untuk memberikan ruang bagi siswa untuk berbicara tentang isu-isu toleransi, memahami perspektif yang berbeda, dan belajar cara menghargai perbedaan. Kegiatan seperti debat, drama, dan pertunjukan seni juga digunakan untuk menggambarkan pentingnya toleransi.
Sekolah juga mengadakan kampanye kesadaran toleransi di sekolah dan lingkungan sekitarnya. Siswa diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan seperti seminar, diskusi panel, dan acara sosial yang bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai toleransi dalam kehidupan sehari-hari. Kampanye ini juga melibatkan partisipasi orang tua dan masyarakat dalam memperkuat pesan toleransi.
Melalui upaya deseminasi yang dilakukan oleh SMPN 1 Tarik, telah terjadi perubahan yang signifikan dalam sikap dan perilaku siswa terkait toleransi. Deseminasi nilai-nilai toleransi kepada siswa di SMPN 1 Tarik merupakan langkah yang penting dalam upaya membangun generasi toleran. Melalui kurikulumdan kegiatan ekstrakurikuler yang mengintegrasikan nilai-nilai toleransi, serta kampanye kesadaran toleransi, SMPN 1 Tarik berhasil menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan membangun sikap toleransi yang kuat di kalangan siswa. Dampaknya terlihat dalam perubahan sikap siswa, penurunan kasus intoleransi, dan peran siswa sebagai agen perubahan dalam masyarakat. Upaya deseminasi ini menjadi contoh yang dapat diadopsi oleh sekolah lain dalam membangun generasi muda yang menghargai perbedaan dan mampu hidup harmonis dalam masyarakat multikultural.
